PADANG,- Banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan (Solsel), menimbulkan kerugian materil mencapai Rp 16, 01 miliar. Anggota Fraksi De...
PADANG,- Banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan (Solsel), menimbulkan kerugian materil mencapai Rp 16, 01 miliar. Anggota Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Novrizon meminta, pemerintah provinsi (Pemprov) memikirkan langkah pencegahan jangka panjang.
Upaya itu dilakukan, untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh bencana dalam skala besar.
“Saya melihat, ketika telah terjadi bencana pemerintah hanya melakukan penanganan sesaat, seperti memberikan bantuan sembako atau tenda pengungsian. Seharusnya sistem perencaana jangkan panjang untuk langkah pencegahan harus dipikirkan agar kerugian yang ditimbulkan, dapat diminimalisir,” ujarnya saat dihubungi, Kamisi (26/12).
Dia mengatakan untuk penanganan bencana harus dilakukan bersama-sama tidak ada lagi kewanangan kabupaten/kota atau provinsi. Hilangkan ego sektoral, secara geograrfis Sumbar merupakan daerah yang rawan, mulai dari gempa bumi, tsunami hingga banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.
Untuk penangan pasca bencana di Solok Selatan, katanya, bisa menggunakan anggaran tanggap darurat dipostur Anggran Pendapatan Balanja Daerah (APBD) Provinsi Sumbar tahun 2020. Anggaran tersebut, berjumlah Rp 5 miliar untuk saat ini APBD masih dalam tahap evaluasi di kementrian dalam negeri (Kemendagri) .
“ Hal ini harus disiasati terlebih dahulu, agar proses penangan cepat selesai,” katanya.
Dia melihat kebutuhan krusial daerah yang terkena bencana alam adalah bagaimana adalah infrastuktur yang rusak bisa digunakan kembali. Dan masyarakat, bisa kembali berakivitas seperti semula.
Proses penanggulangan, lanjutnya, mesti dimulai dari penganggaran hingga tahap pengerjaan sarana dan prasarana untuk mencegah bencana terjadi. *Humas.(dprd.sumbarprov.go.id)